Menggelinjang Kedinginan di Kedung Pedut, Girimulyo, Kulon Progo

Dugong Kedung Pedut

Sudah lama rasanya saya tidak menulis cerita perjalanan. Bukan karena malas, tapi memang satu tahun ini aktifitas saya bergelut dengan skripsi yang membuat saya tidak banyak melakukan kegiatan ngetrip. Langsung saja nggeh biar nggak bertele-tele…hehehehe.

Jalan setapak masuk ke Kedung Pedut
Jalan Masuk ke Kedung Pedut

Cerita dimulai ketika sepupu saya, sebut saja Akbar mengajak saya untuk menonton pertandingan PSS Sleman yang melakoni laga away ke Banyumas hari Sabtu 22 Juli 2017 lalu. Namun izin yang sebelumnya telah dikantongi dari Tante batal disaat terakhir, tepat hari Sabtu dinihari. Akbar galau, saya juga kecewa tapi paham alasan kenapa tante melarang kami berangkat.

Tak mau terus larut dalam kegalauan yang tak jelas, Akbar mengajakku untuk pergi jalan-jalan, dan ia mengusulkan Kedung Pedut, saya setuju-setuju saja karena memang belum pernah kesana.

On The Way Kulon Progo

Dari percakapan di Line kami sepekat untuk berangkat jam 9 pagi. Tapi ya sepertinya memang gaya gravitasi kasur lebih kuat, jam berangkatpun molor. Kami baru berangkat dari kos saya di Condongcatur jam 11 siang, setelah ngerapel sarapan dan makan siang.

Kami berjalan menyusuri ringroad utara dan masuk ke arah Jalan Godean. Dari jalan Godean tinggal luruuuus saja sampai memasuki daerah perbukitan Menoreh di kecamatan Girimulyo. Sebenarnya Lokasi Kedung Pedut ini tidak terlalu sulit ditemukan karena berdekatan dengan beberapa obyek wisata yang sedang dikembangkan di Kulon Progo, seperti Goa Maria Kiskendo, Curug Kembang Soka, dan Ekowisata Sungai Mudal. Kalau takut nyasar,  jangan malu untuk bertanya pada warga sekitar.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, akhirnya kami sampai di Kedung Pedut. Setelah memarkir motor, kami bergegas ke mushola yang ada di dekat parkiran. Kami sholat dzuhur dulu, biar acara basah-basahannya tenang…hehehe

Selesai sholat, kami langsung masuk ke obyek wisata Kedung Pedut. Setelah membayar tiket masuk, kira-kira 5000 rupiah per orang, kami disambut jalan setapak yang sudah dicor sepanjang 200 meteran (lupa hahaha).

Ada tiga area yang bisa dijadikan tempat bermain air. Pertama di pancuran atas. Disini kamu bisa berendam dan berenang di kolam berwarna hijau toska yang cantik.

Yang kedua ada di bagian bawah. Bisa dibilang inilah lokasi yang menjadi favorit para pengunjung di Kedung Pedut. Kolam yang  kira-kira luasnya setara lapangan voli ini kamu bisa berenang sambil lompat dari ketinggian 3 meter. Sangat menantang.

Kedung Pedut
Kolam bawah. Disini kamu bisa lompat dari landasan yang sudah disediakan
Kedung Pedut
Jembatan
Kolam yang atas
Dugong (?)

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.